Berjuang demi tegaknya cinta kasih antar manusia. Membela Si lemah dari sudut pandang sastra yang mengharubiru. Jatuh bangun melintasi zaman sembari melontarkan jerit kritik kepada rezim pemerkosa bangsa.
Pramudya Anantatur, seorang penulis kelahiran Blora-Jawatengah yang melahirkan lebih dari 50 maha karya semasa hidupnya. Kini beliau telah mendahului kita. Namun jejak penanya begitu menggores dalam sanubari pembacanya.
Untuk mengenang jejak perjuangan beliau, sekaligus mencoba melestarikan maha karya yang sangat berharga ini, Rumah TunaNetra Indonesia bermaksud mendokumentasikan beberapa buku Pramudya Anantatur dalam website kami. Karya yang sudah didigitalisasi ini dapat diunduh dan dibaca tapi tidak boleh diperjualbelikan dengan alasan apapun juga.
Harapannya, semoga buku yang kami kumpulkan bisa menjadi amal jariah bagi mendyang Pramudia Anantatur serta dapat membantu mengembangkan wawasan para pembaca. Silahkan unduh melalui link berikut, dan mohon doa untuk almarhum supaya beliau senantiasa berlimpah kebahagiaan di alam kelanggengan sana. Semoga pula keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan dan kebahagiaan, cukup rejeki sandang pangan.
Semoga dapat menginspirasi. Happy Reading, Salam Literasi. RTI memang is the best!
- Kontributor Deriy Dzulfiqri
- Kontributor Ridho Adifa
Rumah Tunanetra Indonesia 